Museum Mandar
Kepala Museum : Ahmad
Alamat : Jl. Raden Suradi No. 17, Kel. Pangali-ali, Kec. Banggae, Kab. Majene, Prov. Sulawesi Barat
Telp : 081 343 585 921
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Museum Daerah Mandar didirikan berdasarkan salah satu keputusan Seminar Kebudayaan Mandar di Majene pada 2 Agustus 1984. Usul pendirian Museum Mandar disambut baik oleh Pemda Tingkat II Kabupaten Majene dengan menunjuk bekas rumah kediaman Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Majene yang sementara ditempati oleh Pembantu Gubernur Wilayah I Mandar. Didirikan juga Yayasan Museum Mandar oleh beberapa tokoh masyarakat dengan tujuan meningkatkan pembangunan dalam bidang pelestarian benda-benda budaya.
Pada 1989 status hukum Museum Mandar Majene dialihkan dari status swasta (yayasan) menjadi Museum Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Majene dengan surat Keputusan
Bupati KDH Tk. II Majene Nomor 142/HK-KPTS/IX/1989. Yayasan
Museum Mandar didirikan dengan Akte Pendirian Nomor 171, Tanggal 21 Desember 1984 yang di keluarkan oleh Sistke Limewa, SH. dan Pejabat Akte Tanah Kota Madiya Ujung Pandang, dengan lokasi sementara satu ruangan kelas SD Inpres No. 57 Tangnga-tangnga.
Diputuskan pula pemindahan lokasi museum dari lokasi lama ke seluruh bangunan bekas rumah sakit umum Majene sampai sekarang. Museum Mandar mempunyai koleksi sejumlah 1.304 buah, meliputi koleksi geologi, geografi, biologi, etnografi, arkeologi, sejarah, numismatik, heraldik, filologi, keramik, senirupa, dan teknologi.
Fasilitas
Ruang Pameran
Ruang Penyimpanan Koleksi
Aula
Perpustakaan
Ruang Pengelolah Museum
Komputer 1 set
Sarana Penunjang Koleksi
Toilet
Waktu Operasional
Hari Senin – Kamis:
1. Jam 08:00 - 12:00
2. Jam 14:00 - 16:00
Hari Jum`at:
1. Jam 08:00 - 11:30
2. Jam 14:00 - 16:30
Hari Sabtu – Minggu
1. Jam 09:00 - 16:30
Biaya Tiket Masuk
Orang Dewasa : Rp. 3.000,- per orang
Anak-anak : Rp. 2.000,- per orang



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.