Bali Shell Museum
Alamat : Sunset Road, 80361 Kuta Bali
Telp. : (0361) 752932, 740081
Museum ini mengoleksi kerang-kerang kuno dan langka dari berbagai penjuru dunia. Beberapa di antaranya semisal fosil kerang Orthoceras yang diperkirakan berumur 395 juta tahun, ada pula fosil kerang mirip tumbuhan bunga bernama Crinoid, berumur sekitar 440 juta tahun. Selain itu terdapat fosil kerang yang diklaim terbesar di Asia yang disebut Crinions, fosil ini berdiameter 1,4 meter dengan berat 170 kilogram.
Pada lantai tiga museum, pengunjung bisa melihat kerang yang sangat mengkilap yang disebut Cypraea moneta. Kerang jenis ini pada zaman dulu pernah berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah. Menurut pihak pengelola, museum yang dibangun dengan biaya Rp 6 miliar ini menyimpan sekitar 10 ribu spesies kerang berumur 100 hingga 500 juta tahun. Sementara jumlah spesies kerang di dunia mencapai 200 ribu lebih.
Museum yang didirikan oleh Oentoeng Sutanto ini juga memiliki koleksi film dokumenter tentang kehidupan kerang serta kisah proses pencarian dan penemuan fosil kerang yang dapat disaksikan oleh pengunjung.



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.