Museum Simalungun
Kepala museum :Drs. Djamen Purba
Alamat : Jln. Jenderal Sudirman No. 20 Pematangsiantar
Telp. : (0622) 21954
Sejarah Musum Simalungun berdiri sebagai keputusan pertemuan Harungguan yang diadakan pada 14 Januari 1937 dan dihadiri oleh tujuh orang Raja Simalungun, kepala distrik, Tungkat, tokoh masyarakat, dan tokoh pemerintahan.
Museum di Pematang Siantar ini bertujuan melestarikan budaya Batak Simalungun. Pembangunan museum dimulai pada April 1939 dan selesai pada Desember 1939. Semula museum ini disebut Rumah Pusaka Simalungun, diresmikan pada 30 April 1940. Museum Simalungun dikelola oleh Yayasan Museum Simalungun yang didirikan pada 27 September 1954.
Koleksi utama dari museum ini antara lain:
1.Koleksi Etnografika: peralatan rumah tangga
2.Koleksi keramikologis: jenis porselin buatan China, Honand dan Spanyol
3.Koleksi numismatika: mata uang
4.Koleksi naskah kuno: terbuat dar raut kayu alim dan bambu anyam
5.Koleksi arkeologi: aneka arca
6.Koleksi hand craft: ornament yang bahannya terbuat dari kayu
Kolek koleksi dari museum ini berjumlah 975 buah.



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.