Museum Seni Lukis " Affandi "
Jl. Laksda Adi Sucipto No. 167 Yogyakarta 55281
Telp. : (0274) 562593
Faks : (0274) 562593
Museum ini dibangun pertama kali pada tahun 1962 oleh sang Maestro Affandi. Konsep gedung yang menyerupai lembaran daun pisang merupakan ide Affandi yang ia dapat dari pengalaman masa kecilnya.
Pada awalnya, Ia membangun gedung pameran untuk memamerkan hasil karyanya, dan pada tahun 1974, secara resmi dibuka oleh Dirjen Kebudayaan Prof. Ida Bagus Mantra. Gedung pameran kedua dibangun atas bantuan pemerintah pada tahun 1987 dan diresmikan pada tanggal 9 Juni 1988 oleh Mendikbud Prof. Fuad Hasan. Sedangkan gedung pameran ketiga dibangun oleh yayasan Affandi pada tahun 1997 dan diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X pada tanggal 18 Mei 2000.
Sebagai pelukis maestro tingkat dunia, Affandi memiliki berbagai macam koleksi yang sebagian merupakan lukisan kertas, cat air, pastel, dan cat minyak dengan jumlah total sekitar 300 buah. Selain mengkoleksi lukisannya sendiri, Ia juga mengkoleksi lukisan karya teman-teman seprofesinya seperti Sudjojono, Hendra Gunawan, Barli, Muchtar Apin, Popo Iskandar dan lain-lain. Beberapa koleksi yang terdapat museum ini antara lain mobil sedan Mitsubishi Gallant tahun 1975, sepeda Reliegh tahun 1975, lukisan keluarga milik Maryati, Kartika, Rukmini, Juki Affandi dan sebagainya.
Atas dedikasi dan karyanya, Ia dianugerahi beberapa penghargaan yang tak pelak membuatnya sebagai salah satu maestro lukis di dunia. Salah satu penghargaan yang sempat Ia peroleh adalah pemberian gelar kehormatan Doctor Honoris Causa dari Universitas Singapura.



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.