Elok Langkah Sigit Gunarjo
Kiprah Sekretaris Jenderal Asosiasi Museum Indonesia, Drs. Sigit Gunarjo S., MM., sudah banyak dikenal para penggiat permuseuman. Kecintaannya pada permuseuman, pun juga seni budaya, kian tumbuh sejalan aktivitasnya sebagai salah satu bagian dari keluarga besar Taman Mini Indonesia Indah. Profesi yang digelutinya sejak tahun 1984 ini mendorongnya untuk bersungguh-sungguh melestarikan budaya bangsa.
Lahir dan besar di Solo, Sigit Gunarjo mengaku terlanjur jatuh cinta pada seni budaya. Studi yang dipilihnya pun di bidang tari ISI Yogyakarta, yang berhasil ditamatkannya pada tahun 1984. "Saya pernah menari di panggung sendratari Ramayana di Candi Prambanan," tuturnya dalam kesempatan wawancara di Jakarta, Mei 2017.
Dirinya pernah menjabat sebagai Koordinator Anjungan dan Museum Taman Mini Indonesia Indah periode 2014 – 2016, serta sejak tahun 2017 mengemban tugas sebagai Koordinator Museum dan Hubungan Kelembagaan. "Kebudayaan Indonesia tecermin dari museum dan anjungan daerah," ujarnya. "Kita perlu memahami fungsi dan peran museum maupun anjungan sebagai kunci pelestarian budaya bangsa, yang diterjemahkan menjadi serangkaian program edukatif demi mendorong perluasan pengetahuan kebudayaan bagi masyarakat," paparnya.
Sigit Gunarjo berkeyakinan, pencapaian tujuan luhur tersebut hanya bisa dilakukan dengan paduan visi, komitmen dan kemampuan manajerial yang mumpuni. Dirinya menambahkan, "Para pengelola museum maupun anjungan sebaiknya mengembangkan dirinya bukan hanya sebagai pelaksana lapangan, lebih jauh lagi, sebagai pembina dan pengayom dalam banyak dimensinya. Saya kira, ini merupakan esensi Manajemen Seni Budaya yang sesungguhnya, berbeda dengan ilmu-ilmu manajemen yang berkembang dewasa ini."
Bagi Sigit Gunarjo, manajemen seni budaya ini membutuhkan kemampuan aspek teknis sekaligus sosiologis, dengan mengedepankan komunikasi aktif dan cair ke berbagai pihak. Seni Budaya sifatnya begitu lentur, ungkap Sigit Gunarjo.
"Di sinilah perlunya pemahaman yang komprehensif atas kondisi dan kehadiran seni budaya kita, sehingga kebijakan maupun pelaksanaannya dapat berlangsung seiring sejalan demi upaya-upaya pelestarian, pemajuan dan pengembangan."
Pengalaman Sigit Gunarjo dalam bidang seni budaya kiranya lengkap sudah. Semula mengolah kreativitas sebagai pelaku seni atau penari, turut dalam pentas-pentas kesenian, dan kini terjun langsung mengelola permuseuman di TMII maupun sebagai Sekjen AMI periode 2014 - 2019. Dirinya hadir berkarya secara menyeluruh, masih dengan langgam khas penari, buah pelajaran di masa lalu: gesit melangkah maju, elok bergerak menjadi jembatan berbagai pihak demi tujuan mulai permuseuman Indonesia. (Media AMI)



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.