Museum Basoeki Abdullah
Kepala Museum : Drs. Joko Madsono, M. Hum
Alamat : Jl Keuangan Raya no 19, Cilandak Barat Jakarta Selatan
Telp : (021) 7698926
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Website : www.museumbasoekiabdullah.net
Museum Basoeki Abdullah didirikan pada 25 September 2001 dan diresmikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Drs. I Gede Ardika. Museum ini menyimpan lukisan dan koleksi pribadi Basoeki Abdullah. Museum ini dikelola oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Museum ini didirikan atas wasiat Basoeki Abdullah yang meninggal dunia pada 5 November 1993, Basoeki Abdullah berpesan agar lukisan dan koleksi pribadinya berupa barang atau benda seni beserta rumah kediamannya dihibahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia. Hingga pada tahun 1998 rumah di Jalan Keuangan Raya No 19 Cilandak Barat Jakarta Selatan diserahkan pada Pemerintah Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan. Bangunan rumah tingkat dua seluas ± 600 m2 dan luas tanah ± 450 m2 rumah ini kemudian direnovasi agar dapat difungsikan sebagai museum dan diresmikan pada tanggal 25 September 2001.
Fasilitas :
Koleksi lukisan terdiri atas :
a.Koleksi lukisan asli 112 buah
b.Koleksi Lukisan reproduksi 11 buah
Koleksi pribadi Basoeki Abdullah sebanyak 720 buah dan buku-buku, majalah kurang lebih berjumlah 3000 buah.
Waktu operasional
Selasa-Jumat : Pukul 18.00-16.00 WIB
Sabtu-Minggu : Pukul 08.00-15.00
Senin dan hari libur nasional tutup
Biaya tiket masuk :
Perorangan : Dewasa Rp 2000
Anak-anak Rp 1000
Rombongan : Dewasa Rp 1000
Anak-anak Rp 500
Asing : Rp 10.000



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.