Museum Amerta Dirgantara Mandala Lanud Suryadarma
Alamat : Di Kawasan Pangkalan TNI Angkatan Udara Suryadarma
Kalijati, Jawa Barat
Gedung Museum Amerta Dirgantara Mandala lanud Suryadarma merupakan gedung peninggalan Belanda, yang dibangun pada tahun 1917. Luas areal seluruhnya sekitar 9000 m2 . Terdiri atas gedung museum, Hanggar Pesawat Terbang, Apron dan tempat parkir kendaraan. Museum ini berada di kawasan Pangkalan Udara TNI AU Suryadarma, kurang lebih 15 km barat pusat kota Subang. Museum ini diresmikan oleh Marsekal TNI Ashadi Tjahyadi pada tanggal 10 April 1982 menempati gedung Hanggar C Lanud Suryadarma.
Museum ini memiliki koleksi 21 buah pesawat terbang yang terdiri dari aneka jenis, tertata rapi di ruang pesawat terbang dan tersedia pula pesawat terbang yang dapat dinaiki.
Ruang pameran sejarah perkembangan Sekolah Penerbangan di Indonesia dari awal hingga sekarang, berupa foto-foto dan benda-benda bernilai sejarah peninggalan Sekolah Penerbangan disusun secara siatematis kronologis.



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.