Museum Batik Kota Pekalongan
Kepala Museum : Tanti Lusiani
Alamat : Jl. Jetayu No.1 Pekalongan
Telp. : (0285) 431698, Faks : (0285) 423221
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. / This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Website : www.museumbatik.org
Museum ini didirikan pada 23 Mei 2006 dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono pada 12 Juli 2006. Terwujudnya Museum Batik di Kota Pekalongan sebagai wadah untuk menggali, melestarikan dan mengembangkan batik sebagai warisan budaya bangsa Indonesia serta pusat informasi yang perlu dikembangkan, dibina dan dipelihara keberadaannya.
Melalui berbagai program yang dicanangkan oleh Museum ini, diharapan dapat mendorong masyarakat Indonesia untuk peduli terhadap keberadaan Museum Batik di kota Pekalongan sebagai wujud turut serta dalam pelestarian budaya Indonesia. Museum ini sejak awal diniatkan sebagai pusat data dan informasi mengenai batik; sebagai pusat riset dan pengembangan ilmu dan pengembangan desain batik, perpustakaan dan sebagai acuan dalam seluruh hal-hal perbatikan; mengkoleksi batik klasik, batik lawasan dan batik kontemporer. Di samping itu, diharapkan menjadi dokumentasi, penelitian dan penyajian informasi serta mengkomunikasikannya kepada masyarakat agar dapat dimanfaatkan sepenuhnya bagi kepentingan masyarakat yang lebih luas.
Sejak abad XIV-XVI Kota Pekalongan telah dikenal karya dan kegiatan membatik sebagai salah satu pokok penghidupan sebagian besar masyarakatnya. Tanggal 12 Juli 1972 perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah cq. Kepala Bidang Permuseuman didukung oleh Walikota ke 10 (sepuluh) Drs. R. Soepomo mendirikan Museum Batik di Pekalongan yang terletak di tengah Kota Pekalongan, sebelah selatan kawasan Taman Hiburan Rakyat (THR) Gedung Bintang Merdeka yang sekarang dikawasan Pos Penjagaan Polisi (Posis) Jalan Resimen XVII.
Museum Batik dengan luas 40 m2 dan bangunan yang sangat sederhana memamerkan 1149 koleksi batik, antara lain wayang beber dari kain batik yang berusia ratusan tahun serta alat tenun tradisional ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) maupun peralatan untuk proses membuat batik dan dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P & K) Kota Pekalongan.
Fasilitas :
Ruang koleksi batik
Ruang perpustakaan
Telecenter
Kedai batik
Ruang pertemuan
Waktu operasional
Senin – Minggu : 08.00 – 15.00 WIB
Hari Libur Nasional : Tutup
Biaya tiket masuk :
Dewasa/umum : Rp 5.000,- per orang
Anak-anak/pelajar : Rp 1.000,- per orang



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.