Museum Kamar Pengabdian Diponegoro
Jl. Diponegoro No. 1 Magelang
Telp. : (0293) 362220
Faks : (0293) 362308
Pangeran Diponegoro dikenal sebagai pahlawan Nasional yang mempunyai latar belakang sejarah yang cukup heroik. Pangeran Diponegoro melawan Belanda pada tahun 1825 sampai 1830 dalam sebuah peperangan yang disebut Perang Diponegoro. Museum Kamar Pangabdian Diponegoro ini berlokasi di dalam komplek Kantor Pembantu Gubernur Wilayah Kedu, menempati salah satu ruangan/kantor dinas Residenan/ Pembantu Gubernur. Bangunan Museum tersebut bergaya arsitektur klasik Eropa. Museum Kamar Pengabdian Diponegoro ini khusus bersifat memorial, karena bangunan/ ruangan pameran merupakan bekas tempat di mana Pangeran Diponegoro melakukan perundingan dengan Jenderal De Kock.
Koleksi museum terdiri dari benda-benda peninggalan Pangeran Diponegoro antara lain : meja kursi bekas kemarahan beliau berupa guratan kuku, jubah berukuran tinggi 1.57 m, lebar 1.35 m terbuat dari kain shantung, 7 buah cangkir tempat 7 macam minuman kegemaran beliau, balai-balai tempat sembahyang, sebuah Kitab Takrib.



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.