Museum Negeri Provinsi Maluku "Siwa Lima"
Jl. Taman Makmur Ambon
Telp : 0911-42841
Faks :0911-97117
Museum Negeri Maluku “Siwalima” didirikan pada 1973. Bangunan museum didirikan di atas bangunan lama, yaitu bekas gedung kesenian yang dibangun pada 1960 dengan gaya arsitektur modern dan bangunan baru hasil perluasan bangunan lama. Peresmian museum dilakukan pada 26 Maret 1977.
Secara harfiah Siwalima terbentuk dari kata Siwa (sembilan) dan Lima (lima). Kedua terminologi ini menunjukkan pemisahan atau pembagian masyarakat atas dua kelompok sosial, yaitu kelompok sembilan dan kelompok lima. Beberapa aspek budaya dapat dipakai sebagai indikator untuk membedakan siwa dan lima, misalnya arsitektur, upacara daur hidup, dan lain-lain. Adanya kesatuan atau pertalian antara keduanya, misalnya bahasa, mitologi, asal-usul, sistem kepercayaan, tentang proses terjadinya pemisahan ini masih memunculkan berbagai pendapat dan argumentasi. Di era otonomi daerah status Museum Provinsi Maluku berada di bawah instansi Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Pendidikan.
Koleksi museum terdiri atas koleksi biologi, etnografi, arkeologi, sejarah, numismatik/heraldik, filologi, keramik, senirupa/senikarya, dan teknologi. Jumlah koleksinya mencapai 5684.



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.