Museum Trinil
Alamat : Desa Kawu Kec. Kedunggalar, Ngawi
Museum Trinil, Kedunggalar, Ngawi, Jawa Timur, Indonesia. Museum Trinil atau Kepurbakalaan Trinil terletak di Dukuh Pilang, desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi. Berjarak 14 km dari Kota Ngawi ke arah Barat Daya, pada km 10 jalan Raya Ngawi, Solo. Ada pertigaan belok ke arah Utara. Sepanjang 3 km perjalanan baru sampai pada museum Trinil. Letaknya sendiri di pinggiran kali Bengawan Solo, dan layaknya situs-situs kepurbakalaan yang ada di tanah air memang cenderung di pinggiran sungai. Seperti halnya situs Sangiran atau situs Sambung Macan Sragen juga di Bantaran Sungai Bengawan Solo.
Di sebelah Barat Daya di halaman museum terdapat bangunan berupa monumen yang didirikan oleh Eugene Dubois yang pertama kali menemukan situs ini. Di monumen itu dituliskan angka tahun pertama kali penemuan fosil manusia purba yang diberi nama Pithethropus Erectus di samping manusia purba di dalam museum sendiri juga banyak ditemukan berbagai macam fosil binatang purba, yang paling terkenal adalah ditemukan gading gajah purba yang sangat besar jika dibandingkan dengan ukuran gading gajah biasa. Manusia purba ini diperkirakan berada pada zaman pleistosin tengah atau satu juta tahun yang lalu.



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.