Museum Lukisan Sidik Jari
Kepala museum : I Gusti Ngurah Gede Pemecutan
Alamat : Jalan Hayam Wuruk No. 175 Denpasar
Telp. : (0361) 235115
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Museum Sidik Jari diresmikan pada 4 Juli 1993 dan dibuka untuk umum pada tahun 1995. Hingga kini museum tersebut telah memiliki 200 koleksi lukisan dan kerajinan lainn, 98 di antaranya merupakan Lukisan Sidik Jari karya I Gusti Ngurah Gede Pemecutan. Teknik melukis dengan Sidik Jari tersebut ditemukannya tanpa sengaja pada 9 April 1967.
Teknik ini pun mendapat penghargaan dari MURI. Anugerah Muri tersebut ditujukan kepada I Gusti Ngurah Gede Pemecutan sebagai pelopor teknik melukis sidik jari dan pengoleksi sidik jari terbanyak di dunia. Dari 98 karya lukisan sidik jari I Gusti Ngurah Pemecutan, terdapat 1.507.725 sidik jari pribadi pelukisnya.
Berdiri di tanah seluas 1.792 meter persegi, sedari masa awal kehadirannya, Museum Lukisan Sidik Jari telah berupaya memberikan kontribusi optimal untuk pengembangan edukasi bagi generasi muda. Terbukti melalui beragam kegiatan di museum ini yang senantiasa merangkul dan memberi ruang kreasi kepada kolompok-kelompok anak muda mengadakan diskusi, kesenian, workshop, pemutaran film dokumenter, serta berbagai aktivitas lainnya.
Fasilitas:
Ruang pameran tetap
Ruang studio kerja
Ruang pameran berkala
Ruang terbuka
Balai bengong
Panggung terbuka
Taman
Waktu operasional:
Setiap hari 09.00 s.d. 16.00 WITA
Biaya tiket masuk:
Sukarela



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.