Museum Negeri Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta "Sonobudoyo"
Alamat : Jl. Trikora No. 6 Yogyakarta
Telp. : (0274) 385664
Faks. : (0274) 385664
Email : sonobudoyo.jogjaprov.go.id
Website : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Museum Sonobudoyo menggunakan tanah bekas “schauten” hadiah dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII. Didasari sebuah yayasan dengan nama “Java Institut” berdiri di Surakarta tahun 1913 pimpinan Prof. Dr. Hoesen Djajadiningrat. Perekayasanya adalah Ir. Th Kerston, PHW Sitsen dan S Koperberg. Museum ini didirikan tahun 1934 dan diresmikan pada 6 November 1935 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.
Koleksi museum peninggalan Kraton Yogyakarta masa HB I – HB VIII, Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Bali, Lombok dan Cirebon. Di samping itu masih ada koleksi naskah dari sumber Jawa ke Jawa, Arab ke Arab, Arab ke Jawa dan Latin ke Jawa, Belanda dan Inggris.



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.