Museum Sumpah Pemuda
Kepala Museum : Drs. Agus Nugroho
Alamat : Jln. Kramat Raya 106 Jakarta Pusat
Telp : (021)3103217 Faks. (021) 3154546
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Website : www.museumsumpahpemuda.go.id
Museum ini didirikan pada 20 Mei 1974 oleh Presiden Soeharto. Museum ini dikelola oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Keseluruhan koleksi Museum Sumpah Pemuda mencapai 2079 koleksi salah satunya yakni Rumah yang dijadikan tempat Kongres Sumpah Pemuda ke-2 pada tanggal 28 Oktober 1928 foto-foto pada saat Kongres berlangsung dan terdapat pula biola milik W.R Soepratman.
Fasilitas :
Tata sajian Museum menggunakan Layar Sentuh
Gedung Pameran
Terdapat beberapa film dokumenter
Ruang aula
Musholla
Taman Istirahat
Free Wifi
Area bebas parkir
Waktu operasional
Selasa-Minggu : 08.00-15.00 WIB
Senin/Hari besar Nasional tutup
Biaya tiket masuk :
Perorangan: Dewasa : Rp 2.000
Anak-anak : Rp 1.000
Rombongan: Dewasa : Rp 1.000
Anak-anak : Rp 500



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.