Museum Isdiman – Monumen Palagan Ambarawa
Kepala Museum : Sudirin
Alamat : Jl. Mgr. Soegiyopranoto, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah
Telp. : (024) 6921424
Museum Isdiman – Monumen Palagan Ambarawa didirikan pada 15 Desember 1973 dan diresmikan pada 15 Desember 1974 oleh Presiden RI ke-2 yakni Presiden Soeharto. Museum Isdiman didirikan untuk mengenang pertempuran yang terjadi di Ambarawa melawan sekutu. Di mana pada peristiwa yang heroik tersebut gugur Let.Kol Isdiman yang diberondong oleh sekutu pada saat timbang terima jabatan di SD Tempuran (Jambu) tak jauh dari kota Ambarawa. Jalannya pertempuran dipimpin langsung oleh Kol. Sudirman dengan siasat Supit Urang mulai tanggal 20 November 1945 – 15 Desember 1945. Sehingga pada tanggal 15 Desember 1945 dijadikan hari Infanteri. Monumen ini sendiri didirikan pertama kali tanggal 15 Desember 1973 (peletakan batu pertama). Jumlah koleksi yang ada di museum ini adalah pakaian sejumlah 5 set, senjata 25 jenis, lukisan-lukisan dan maket teknik supit urang, 1 pesawat, 1 kereta, 1 tank, 2 truck, dan meriam. Sementara koleksi utama dari museum ini berupa senjata dan pakaian yang digunakan dalam pertempuran di Palangan Ambarawa.
Fasilitas :
Toilet bersih
- Mushola dan tempat wudhu
- Kursi – kursi taman
- Taman bermain anak di halaman
Waktu operasional
Buka setiap hari
Pukul : 08.00 – 16.00
Biaya tiket masuk :
Hari biasa : Rp 4.000,-
Hari Minggu/besar : Rp 5.000,-



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.