Museum Kecil Terkendala Barang Kuno di Ruang Koleksi Pameran
suarasurabaya.net - Kendala yang dihadapi museum-museum kecil adalah tentang ketersidaan barang di ruang koleksi pameran. Ina Silas General Manager House of Sampoerna pada Radio Suara Surabaya mengatakan, dengan adanya ruang koleksi permanen dan ruang koleksi sementara akan bisa dibuat berbagai pameran.
"Dalam tanda kutip tidak harus pameran koleksi museum itu sendiri," kata dia.
Minimal, kata Ina, satu atau dua kali dalam satu tahun ada pameran di museum. Bisa juga bekerjasama dengan komunitas seperti pameran raio kuno atau batik kuno.
Barang-barang kuno itu, lanjut dia, harus dibuat menarik." Bagaimana kita bisa menghidupkan benda mati itu tantangan," ujar dia.
Bagaimana membuat benda mati itu hidup dan bukan hanya tentang cerita penemuannya sehingga menjadi interaktif.
"Museum Bank Indonesia di Jakarta misalnya, mereka bisa manfaatkan teknologi karena memang dituntut harus lebih kreatif," tambah dia. (dwi)
Sumber : suarasurabaya.net



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.