100 Tahun, Gubernur Inginkan Revitalisasi Museum Aceh
Banda Aceh - Gubernur Aceh, Zaini Abdullah mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-100 kepada Museum Aceh. Dia berharap, ke depan museum tersebut bisa tampil lebih prima sehingga dapat meningkatkan daya tarik masyarakat untuk belajar sejarah.
Ucapan tersebut disampaikan oleh Zaini Abdullah, dalam sambutan peringatan 100 tahun museum Aceh, Kamis (30/7/2015) yang dibacakan oleh Asisten III, Muzakar A. Gani.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur menghimbau penguatan museum wajib dilakukan dengan cara memperkuat keberadaannya. Karena matee aneuk meupat jeurat, matee adat hana pat tamita yang artinya bila anak yang meninggal dunia, masih tersisa nisan. Bila adat yang hilang kemana hendak dicari.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur menyebutkan ada empat langkah yang perlu dilakukan untuk penguatan Museum Aceh.
Pertama, mendorong kembali ketertarikan masyarakat terhadap museum melalui kampanye cinta dan peduli museum.
Kedua, perlu melakukan revalitisasi museum Aceh demi terwujudnya museum yang dinamis dan berdayaguna sesuai standar ideal pengelolaan dan pemanfaatan museum.
Ketiga, benda bersejarah yang ada di museum harus diperkaya, baik dalam hal koleksi, konservasi, perparasi dan serta informasi. Sehingga museum memiliki koleksi setiap peradaban.
Keempat, sumber daya manusia pengelola museum Aceh perlu diperkuat agar pengelolaan museum lebih variatif. []
Sumber : The Globe Journal Online



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.