Museum Tekstil Jakarta Gelar Festival Songket Sumatera
Jakarta - Indonesia adalah negara dengan beragam budaya. Beragam adat istiadat yang dimiliki membuat Indonesia kaya akan warisan, tak terkecuali kain tradisional. Setiap daerah umumnya memiliki kain khas tersendiri, contohnya songket yang berasal dari pulau Sumatera.
Songket merupakan wastra atau kain yang ditenun dengan benang emas atau perak sebagai material tambahan pada pakan utama. Tak hanya dikenakan sebagai pakaian, kain tersebut juga menjadi bagian penting pada upacara adat kaum Melayu. Wastra ini mungkin belum sepopuler batik sebagai kain nasional namun keindahan songket tidak bisa diremehkan. Motifnya yang beragam dipengaruhi oleh kesultanan masing-masing daerah. Yang membuat songket juga spesial adalah makna di balik motif yang tak jarang terselip sebuah doa.
Meski sudah tidak banyak dikenakan di keseharian, songket tak jarang tampil di panggung peragaan mode. Dalam industri fashion, songket sudah sering dikemas menjadi koleksi busana yang lebih modern. Yang paling terbaru datang dari desainer busana muslimah Dian Pelangi yang mengusung songket Palembang menjadi pakaian berkesan elegan. Wanita 23 tahun tersebut bahkan membawa koleksi itu ke DC Fashion Week 2014.
Di dunia hiburan, ajang Festival Film Indonesia 2014 yang berlangsung beberapa waktu lalu menjadi bukti bahwa songket pun digemari oleh para selebriti. Karena tak sedikit aktor dan aktris yang hadir mengenakan pakaian bermaterial songket, sebut saja Chicco Jerico, Revalina S. Temat, Widyawati, Marini, Jajang C. Noer, Reza Rahadian, serta Christine Hakim.
Demi mengapresiasi wastra songket, Museum Tekstil Jakarta pun akan menyelenggarakan Festival Songket Sumatera, A Journey of Songket Sumatera. Acara yang diadakan pada 18-21 Desember 2014 ini diharapkan bisa menumbuhkan kecintaan masyarakat akan kebudayaan Melayu, tak terkecuali songket. Kain-kain yang dipamerkan di sini merupakan hasil pengembangan organisasi Cita Tenun Indonesia pimpinan Okke Hatta Rajasa.
Di museum yang bertempat di Jalan Aipda KS. Tubun No.2-4, Tanah Abang, Petamburan, Jakarta Pusat itu pun berbagai macam motif songket dari empat Kesultanan utama, seperti Langkat, Deli, Serdang, serta Asahan akan ditampilkan. Tak hanya ada pameran, festival tersebut juga menjual berbagai produk kerajinan khas, termasuk songket itu sendiri. Demi memberi informasi dan memperkenalkan songket secara lebih detail akan dihadirkan pula diskusi Bincang Wastra pada Kamis (18/12/2014), Workshop Songket Sumatera pada Jumat (19/12/2014), dan kegiatan lainnya. Pameran dibuka untuk umum mulai pukul 09:00-15:00.
Sumber : detik.com



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.