SBY Resmikan Museum Hakka
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Museum Hakka Indonesia yang berada di Taman Mini Indonesia Indah. Peresmian museum ini juga dihadiri sejumlah menteri.
"Atas nama negara, pemerintah, dan selaku pribadi, saya mengucapkan selamat atas dibangunnya Museum Hakka Indonesia," kata SBY dalam sambutannya, Jakarta, Sabtu, 30 Agustus 2014.
Menurut SBY, Museum Hakka yang megah dan indah memiliki nilai sejarah tinggi. Museum ini akan menjadi kebanggaan bagi rakyat Indonesia. "Bukan hanya kebanggaan komunitas Tionghoa," ujar Ketua Umum Partai Demokrat itu.
Museum ini, kata SBY, bercerita banyak tentang sejarah kontribusi Hakka terhadap Indonesia. Informasi itu akan diketahui pula oleh generasi mendatang. "Saya kira manajemen TMII juga senang karena tambah lengkap dan dikunjungi wisatawan mancanegara," kata SBY.
Dalam pidatonya, SBY juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar Hakka Indonesia atas kontribusinya terhadap Tanah Air. "Kontribusi sebelum negara merdeka, kontribusi dalam proses pembangunan bangsa, dan keseluruhan perjalanan bangsa ini dalam upaya memajukan kehidupannya," ucap SBY.
Setelah pidato, SBY memukul gong sebanyak lima kali sebagai tanda diresmikannya Museum Hakka. SBY bersama istrinya, Kristiani Herawati, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, serta Ketua Hakka Indonesia Sugeng Prananto kemudian mengelilingi museum.
Museum Hakka dibangun di atas tanah seluas 45 ribu meter persegi dan menghabiskan biaya sekitar Rp 36 miliar. Museum ini terdiri atas tiga lantai. Lantai pertama ada perpustakaan, sedangkan lantai dua dan tiga berisikan peninggalan suku Hakka dan etnis Tionghoa di Indonesia.
Dilansir dari : tempo.co



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.