SEBANYAK 34 MUSEUM PAMERAN DI MPU TANTULAR
TEMPO.CO, Sidoarjo - Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf meresmikan pembukaan pameran ragam hias kain tradisional nusantara di museum negeri Mpu Tantular, Sidoarjo, Jawa Timur. Sebanyak 34 museum mengikuti pameran dengan menampilkan ragam hias batik khas dalam pameran yang akan digelar hingga Jumat, 20 Juni 2014, itu.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf dalam sambutannya mengatakan masyarakat diharapkan dapat mencintai produk sendiri yang tak kalah menarik dan tak kalah bagusnya dengan negara lain. "Kalau bukan kita siapa lagi yang akan mencintai produk negeri ini," katanya, Senin, 16 Juni 2014. Setelah mencintai produk dalam negeri, diharapkan warga bisa memasarkan produk dalam negeri. Menurut dia, produk negeri ini harus segera dipatenkan sebagai hasil karya intelektual anak negeri. "Sehingga tidak dapat di klaim oleh negara asing."
Pameran diresmikan Gus Ipul dengan pemukulan kentongan. Berbagai dari berbagai daerah terutama Sumatera dan peragaan busana berbahan batik juga disajikan pada acara itu.
Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia Pusat Putu Supadma Rudana menjelaskan digelarnya acara itu dimaksudkan agar kelestarian batik sebagai warisan dunia dapat terjaga. "Museum merupakan rumah abadi kebudayaan."
MOHAMMAD SYARRAFAH
Dilansir dari : tempo.com
Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia. 
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.
