Bank Indonesia pamerkan uang dari tahun 896 Masehi!
Bagi warga Malang dan sekitarnya yang bingung mengisi liburan di akhir pekan, kunjungi saja pameran museum uang kuno Bank Indonesia. Di sana Anda dapat melihat berbagai macam jenis uang mulai zaman kerajaan hingga sekarang. Ada puluhan koleksi uang kuno yang dipamerkan. Uang tersebut sangat langka dan bernilai sejarah tinggi.
Bentuk uang kuno ternyata tidak sama seperti uang yang beredar di zaman sekarang. Ada yang berbentuk seperti biji kacang, namun terbuat dari emas. Uang tersebut berasal dari Kediri di tahun 896 Masehi. Berdasar pantauan Merdeka.com, dari berbagai macam koleksi uang kuno yang dipamerkan, ada uang yang bentuknya aneh daripada yang lain.
Uang itu bentuknya tidak beraturan dan terbuat dari kain. Uang ini bernama uang kampua berasal dari kerajaan Buton, Sulawesi Tenggara. Satu lembar uang Kampua senilai dengan satu butir telur di masanya. Selain melihat pameran, Anda bisa mendapat berbagai edukasi tentang uang Indonesia mulai dari sejarah, ciri-ciri uang asli dan sebagainya.
Anda dapat menikmati pameran ini hingga Minggu (23/6) mendatang di Taman Krida Budaya Malang. Pameran ini diadakan dalam menyambut Silatnas (silaturahmi nasional) Rasa dan Sultan Nusantara di Malang. "Kami ingin mengajak masyarakat dan raja-raja untuk flashback tentang sejarah uang dari zaman kerajaan, kemerdekaan sampai sekarang," ungkap Humas Bank Indonesia di Malang, Edy Kristianto.
Uang tersebut merupakan koleksi asli dari Museum Bank Indonesia. "Tidak bisa sembarangan di bawa dan dipamerkan," tambah Edy. Daripada jalan-jalan ke mal, lebih baik tambah pengetahuan Anda dengan mengunjungi pameran ini. Sementara itu bagi Anda yang tinggal di Jakarta, juga bisa mendatangi langsung Museum Bank Indonesia.
Yuk, isi liburan dengan edukasi yang bermanfaat!
Dilansir dari : www.merdeka.com | Link kait :Bank Indonesia pamerkan uang dari tahun 896 Masehi!



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.