Diresmikan, Museum Mantan Presiden Soeharto di Kemusuk
VIVAnews - Bertepatan dengan hari kelahiran mantan Presiden Soeharto, 8 Juni, hari ini di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, DIY, digelar peresmian museum memorial Jenderal Besar itu.
Lahan seluas 3.620 meter persegi itu dijadikan museum untuk mengenang jasa dan pengabdian Soeharto semasa menjabat presiden kedua Indonesia.
Selain itu, di museum ini juga dipamerkan berbagai penghargaan, prestasi dan keberhasilan yang telah diraih Soeharto dalam perjuangannya untuk bangsa Indonesia.
"Memorial ini dibuat bukan untuk mengkultuskan Soeharto, namun untuk mengenang jasa dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara Republik Indonesia," kata Aryo Winoto, keponakan Soeharto.
Menurut Aryo, museum ini dibuat untuk menjadi pelajaran dan sumber inspirasi bagi generasi muda.
Museum yang dibangun oleh Probosutedjo, adik dari Soeharto, terdiri atas bangunan joglo seluas 600 meter persegi, rumah Notosudiro --eyang buyut Soeharto-- seluas 475 meter persegi, rumah Admosudiro --eyang HM Soeharto-- 250 meter persegi dan tempat Soeharto dilahirkan seluas 63 meter persegi.
Dalam peresmian memorial Soeharto dihadiri putra dan putri Soeharto, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, dan pejabat di Pemerintah DIY, serta pejabat Keraton Yogyakarta. (eh)
Sumber : vivanews.com | Link kait : Diresmikan, Museum Mantan Presiden Soeharto di Kemusuk



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.