Ke Bali, Manusia Purba Sangiran "Lirik" Turis Asing
DENPASAR, KOMPAS.com - Setelah sukses di empat kota besar, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya, Museum Manusia Purba Sangiran menggelar roadshow pameran terakhir di Pulau Dewata Bali, mulai Kamis (13/12/2012) hingga Minggu (16/12/2012).
Bali yang menjadi tujuan wisata favorit turis mancanegara akan dimanfaatkan sebagai ajang promosi Museum Manusia Purba Sangiran ke dunia internasional.
Situs Sangiran yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia ini memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata dunia. "Karena kita tahu Bali sebagai pusat destinasi wisata, kami mencoba meningkatkan promosi kepada orang asing untuk bisa datang ke Sangiran," ujar Kepala Seksi Pemanfaatan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, Sukonedi usai membuka pameran di Discovery Mall, Kuta, Bali, Kamis siang tadi.
Sejauh ini turis yang datang ke Sangiran hanya sekitar 10 persen dari wisatawan domestik. Turis yang berkunjung ke Sangiran masih didominasi dari kawasan Asia Pasifik.
Bagi wisatawan asing yang akan mengunjungi Sangiran kini tak perlu khawatir soal akses karena infrastruktur telah dibenahi. "Turun di Solo, sekitar 17 kilometer sudah sampai sangiran, infrastuktur sudah bagus jadi akses mudah kalau ke Sangiran," jelas Sukronedi.
Dalam pameran di Bali, pengelola museum membawa 30 jenis fosil dari 30 ribu fosil yang dimiliki museum Sangiran. Fosil manusia purba homo erectus tampak diminati pengunjung yang datang khususnya turis asing.
Editor :Glori K. Wadrianto
Dilansir dari : Kompas.com



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.