Museum Mampu Jembatani Masa Lampau dan Masa Depan
YOGYA (KRjogja.com) - Pelepasan ratusan balon yang digantungkan tulisan harapan dan harapan di secarik kertas tentang museum mengisyaratkan ada keinginan besar ke depan museum di Indonesia lebih baik lagi. Ritual tersebut menjadi salah satu rangkaian puncak peringatan Hari Museum Internasional pada 18 Mei bertajuk 'International Museum Day, Museums For a Sustainable Society' di Halaman Museum Sonobudoyo, Minggu (14/6).
"Bangsa ini berlimpah kemuliaan. Salah satu untuk meluhurkan budaya bangsa melalui museum yang menjadi rumah tertinggi dalam kebudayaan, rumah abadi peradaban dan sumber inspirasi semua pihak," tegas Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Putu Supadma Rudana dijumpai di sela kegiatan tersebut.
Namun ternyata ke depan masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mewujudkan harapan memajukan dan menggaungkan gema permuseuman tersebut. Beberapa tantangan yang menghadang dan harus segera disikapi, yakni seputar manajemen, marketing dan packaging museum-museum di Indonesia.
"Indonesia tidak perlu jadi negara adikuasa di bidang militer dan ekonomi untuk berdiri sejajar dengan bangsa lain. Bisa juga dengan jadi negara adibudaya yang memiliki kontribusi besar bagi masyarakat dunia di bidang kebudayaan," lanjut Putu.
Kepala Pusbang SDM Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI Budiharjo juga menegaskan tiga hal tersebut sangat penting dilakukan secepatnya. Hal itulah yang sedang digenjot melalui divisinya, meliputi tata kelola manajemen museum, peningkatan SDM pengelolaan museum, upaya marketing, tata lingkungan dan membangun jaringan.
Di Yogyakarta sendiri saat ini ada 48 museum dengan 34 diantaranya tergabung di Badan Musyawarah Museum (Barahmus). Sejak 2010, tercatat peningkatan yang cukup signifikan tentang jumlah pengunjung di DIY. Hal itu tidak lepas dari peran pemerintah dan upaya dari masing-masing museum untuk menggalakkan program kunjungan.
Sebelum seremonial acara, digelar jalan sehat 'We Love Museum' diikuti sekitar 1000 peserta serta pembagian free Pass 1500 tiket kunjungan museum. Dilanjutkan dengan deklarasi penyampaian hasil deklarasi Hari Museum Nasional tiap 12 Oktober, penyematan pin anggota AMI dan kegiatan kesenian lainnya. (M-5)
Sumber teks dan foto : Kedaulatan Rakyat Online



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.