Seminar Nasional Permuseuman Indonesia
BERJUANG MEMULIAKAN KEBUDAYAAN MELALUI MUSEUM
Serangkaian dengan Hari Internasional Museum dan dalam rangka memperingati 235 tahun Museum Nasional, Kementerian Pendidikan Kebudayaan bekerjasama dengan Museum Nasional dan Asosiasi Museum Indonesia menyelenggarakan sebuah seminar dengan tema 'Museum dan Generasi Muda' pada Selasa, 28 Mei 2013 di Museum Nasional. Kegiatan yang dimaknai pula sebagai silaturahmi permuseuman sekaligus dialog mengenai kondisi permuseuman terkini ini dihadiri oleh kepala museum seluruh Indonesia, yang diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi perkembangan dan pengembangan museum Indonesia.
Sesditjen Kebudayaan, Gatot Gautama, yang hadir mewakili Dirjen Kebudayaan Kemdikbud RI menyampaikan apresiasinya dan berharap seminar ini dapat memberikan kontribusi positif demi kemajuan kebudayaan bangsa, permuseuman dan AMI.
"Museum di Indonesia mengalami beragam tantangan dan kendala, terutama dalam hal pembangunan sumber daya permuseuman. Sementara penataan masih dalam hal fisik, belum menyentuh sisi manajemen dan pengelolaannya. Kami berharap AMI dapat menjadi mitra pemerintah, membantu memberikan sumbangsih gagasan dalam penyelesaian masalah serta mendorong peningkatan penataan permuseuman," ujar Gatot Gautama seraya menambahkan bahwa sejak tahun 2010 pemerintah telah mencanangkan program prioritas revitalisasi museum secara nasional yang akan terus diselenggarakan ke depan.
Mengawali acara, Putu Supadma Rudana, Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia, dalam sambutannya menyatakan bahwa seminar nasional ini memiliki makna strategis, selaras dengan visi, misi dan upaya AMI, yakni melakukan komunikasi, koordinasi serta konsolidasi dengan berbagai pihak dengan tujuan membangun museum sebagai laboratorium kebudayaan atau center of excellence.
"Asosiasi Museum Indonesia sesungguhnya mempunyai peran strategis, yakni mengkomunikasikan sekaligus menjembatani para anggotanya, yakni museum-museum di seluruh daerah, dengan pihak-pihak yang peduli, terutama dalam lingkungan pemerintahan Daerah maupun Pusat. Dengan kata lain, setiap pengurus AMI adalah komunikator kebudayaan, juru bicara permuseuman Indonesia" ujarnya.
Silaturahmi Permuseuman
Selain seminar tentang situasi terkini permuseuman, kegiatan ini juga mengagendakan sidang-sidang komisi dengan fokus bahasan program kerja, kode etik penyelenggara dan pengelola museum, serta AD/ART, yang diselenggarakan guna menentukan arah langkah permuseuman ke masa mendatang yang lebih gemilang.
"Kami mengangkat tema Museum dan Generasi Muda, oleh karena memandang bahwa generasi muda merupakan agen perubahan yang diharapkan dapat turut berkontribusi bagi kemajuan museum," ujar Ketua Panitia, Dedah Rufaedah.
Dalam sesi pertama, tampil Duta Museum serta Komunitas Jelajah yang masing-masing memaparkan pentingnya upaya mengenalkan permuseuman ke generasi muda. Musiana Dhani, pemerhati permuseuman yang tergabung dalam Komunitas Jelajah menyebutkan bahwa museum kini mengalami aneka tantangan, bukan hanya dalam hal insfrastruktur dan pengelolaan, namun juga perspektif masyarakat terhadap museum serta nilai-nilai kebudayaan yang terkandung di dalamnya.
"Kerap kali kami temukan kalangan yang kurang memahami museum, baik nama, koleksi serta ketentuan dasar pada saat berkunjung di museum. Hal ini membutuhkan perhatian yang lebih intens, terutama dalam mendorong terciptanya kunjungan museum serta penerapan nilai-nilai kebudayaan yang terkandung di dalamnya," ujarnya.
Museum sesungguhnya memiliki peran untuk menunjang pembangunan kebudayaan di seluruh Indonesia, dengan lima pilar utama, yakni pembangunan karakter bangsa, pelestarian warisan budaya, diplomasi budaya, pembangunan sumber daya manusia kebudayaan, dan pengembangan sarana dan prasarana kebudayaan.
"Dengan upaya sinergis yang produktif dari segenap pihak, baik pemerintah daerah, pemerintah pusat dan juga kalangan-kalangan lain yang peduli, museum dapat menjadi laboratorium kebudayaan, yang memungkinkan para ahli melakukan kajian dan program akademisnya, guna mengembangkan pemikiran dan kreasi-kreasi inovatif yang bermanfaat bagi pembangunan bangsa juga nation and character building, "ujar Putu Supadma Rudana.
"Karena itu melalui seminar ini kita mengagendakan satu pembahasan AD/ART guna menetapkan satu upaya visioner, yakni memperjuangkan AMI, Asosiasi Museum Indonesia sebagai organisasi yang setara dengan organisasi-organisasi lain seperti KADIN dalam bidang ekonomi ataupun KONI dalam bidang olahraga, sebagai mitra kerja pemerintah berikut payung hukum yang menaunginya. Kami sangat mengapresiasi acara ini, yang tentu akan memberikan sumbangsih bagi kemajuan permuseuman kita. Ya, memang sudah tugas kita sebagai keluarga Museum nusantara untuk memuliakan kebudayaan melalui Museum," tambahnya.